5 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap di Sulteng!
5 Terduga teroris di Sulawesi Tengah (Sulteng) ditangkap. Mereka ditangkap densus 88 karena diketahui jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
"Lima tersangka teroris yang ditangkap adalah kelompok jaringan teroris JI Provinsi Sulawesi Tengah," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/3/2023).
Dia mengatakan penangkapan dilakukan pada Kamis (16/3/2023). Para terduga teroris itu berinisial ZA, KB, AF, MA, dan RAM.
"Densus 88 AT Polri telah melakukan tindakan gakkum (penegakan hukum), penangkapan lima tersangka teroris di Provinsi Sulawesi Tengah pada hari Kamis, 16 Maret 2023," tambahnya.
Namun pihaknya belum bisa menyampaikan proses penangkapan ini secara detail. Begitupun barang apa saja yang disita penyidik Densus 88.
Baca artikel detikjatim, "5 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap di Sulteng!" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-6624030/5-terduga-teroris-jaringan-ji-ditangkap-di-sulteng.
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tata cara peperangan, seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak, serta sering kali merupakan warga sipil. Aksi terorisme merupakan hal keji yang sangat meresahkan yang sampai saat ini bahkan masih banyak terjadi di Indonesia. Terorisme biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki tujuan dan alasan tertentu.
Terorisme merupakan perilaku yang menyimpang dan juga bertentangan dengan PANCASILA. Pancasila mengajarkan kedamaian, kerukunan, dan hal-hal baik lainnya, sedangkan terorisme mengajarkan kebencian, pertengkaran, dan juga keburukan yang lainnya.
Beberapa bentuk aksi terorisme, yaitu :
- Ledakan BOM
- Penyerangan terhadap Tokoh Agama
- Perampokan, dll.
Hal-hal seperti terorisme merupakan hal yang cukup rumit untuk ditangani ataupun dicegah. Hal ini dikarenakan aksi terorisme tidak terlihat dengan jelas sebelum kejadian, misalnya penyerangan kepada Tokoh Agama. Biasanya pelaku terorisme akan menyamar agar tidak dicurugai, seperti pada kejadian penyerangan serta penusukan Syekh Ali Jaber saat sedang mengisi ceramah keagamaan. Awalnya pelaku juga ikut bergabung di tegah jamaah yang sedang mendengarkan ceramah dari Syekh Ali Jaber. Namun, entah apa alasannya pelaku tersebut lari ke depan dengan membawa pisau lalu menusuk Syekh Ali Jaber.
Dengan demikian, kita sebagai warga negara Indonesia harus mewaspadai dan berjaga-jaga saat berada diluaran. Kejahatan bisa terjadi kapanpun, dimanapun tanpa dapat kita prediksi sebelumnya. Kita sebagai warga negara Indonesia juga harus bisa membedakan dan menyaring ajakan-ajakan yang mendekati diri kita dengan kejahatan. Hasutan-hasutan dari kelompok yang tidak baik, sebaiknya tidak kita ikuti.
WNI yang berpegang teguh dengan ajaran dan paham betul dengan nilai-nilai pancasila tidak akan mudah terpengaruh dengan ajaran terorisme. Oleh sebab itu, kita sebagai WNI yang baik harus bisa memilah manakah ajaran yang sesuai dengan pancasila, dan manakah ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
Komentar
Posting Komentar